Review Film Ford v Ferarri
Review Film Ford v Ferarri – Sejak trailer ‘Ford v Ferarri’ rilis, saya berpikir bahwa film ini hanya untuk pecinta balap, atau setidaknya untuk pecinta otomotif. Di luar pecinta balap dan otomotif, nampaknya film ini tidak akan menarik. Ford v Ferarri bercerita tentang ambisi Ford Motor Company yang dipimpin Henry Ford II (Tracy Letts) untuk mengalahkan Ferarri dalam ajang balapan 24 Hours of Le Mans. Ia kecewa setelah Enzo Ferarri menolak menjual perusahaan kepadanya.
Henry meminta bawahannya, Lee Iacocca (Jon Bernthal), untuk membentuk tim balap. Maka Lee mengajak Caroll Shelby (Matt Damon) yang memiliki perusahaan Shelby American Inc untuk bekerja sama. Sebagai juara 24 Hours of Le Mans 1959, ia tahu bahwa untuk menjuarai balapan itu membutuhkan seorang pebalap murni yang memahami mobil. Karena itulah ia mengajak Ken Miles (Christian Bale) untuk berada di belakang kemudi, sekaligus membantu merancang mobil balap.
Meski bertajuk Ford v Ferarri, film ini terfokus pada karakter Miles. Ia diceritakan sebagai veteran Inggris yang tinggal di Amerika, memiliki kepribadian yang keras kepala dan susah diatur. Ternyata, penilaian saya terhadap film yang disutradarai James Mangold ini salah. Penonton yang bukan pecinta balap atau otomotif akan tetap menikmati menikmati Ford v Ferarri. Jelas hal itu terjadi karena sejumlah faktor pendukung. Mulai dari naskah yang matang, dialog yang kuat serta mudah dimengerti, akting total para aktor, sampai pengambilan gambar cantik.
Mari mulai dari naskah yang matang. Hal ini terlihat dari alur cerita yang mengalir tanpa ada adegan yang terasa dipaksakan. Semua adegan sangat presisi dan memiliki keterkaitan satu sama lain. Misalnya saat Shelby mengendarai Aston Martin RB6 2.5 L6 dalam balapan 24 Hours of Le Mans 1959. Diperlihatkan bahwa balapan tersebut sangat sulit. Jangankan juara, untuk menyelesaikan balapan dengan selamat saja sudah untung.
Adegan tersebut menjadi penjelasan mengapa Shelby sangat menginginkan Miles menjadi pembalap yang mewakili Ford. Dalam beberapa adegan diperlihatkan bahwa Shelby berkukuh membela Miles meski tak disukai petinggi Ford. Bukti lain dari naskah yang matang adalah kekuatan dialog. Percakapan antar karakter dalam film ini ‘to the point’ dan tidak bertele-tele, terutama dialog antara Shelby dengan Miles.
Terlebih dialog mengenai pembahasan mobil sengaja dipermudah sehingga dimengerti semua orang. Salah satunya pada adegan di Nonton film lk21 yang menjelaskan secara singkat untuk tidak menginjak gas sampai 7.000 rpm karena mobil akan panas. Saat itu, tak ada pemaparan teknis alasan mesin mobil bisa panas, namun ditunjukkan secara visual lewat salah satu mobil yang mesinnya mengeluarkan asap.